provided that with you !

December 26th, 2014

i like you, and i like close to you !

even though, we are just quiet and not doing anything. even though, we oft confused to get topic of our conversation. even though, we just say “hi” and nothing else. but i like it. provided that with you, whatever our activity, our conditions, i am glad

just_you_and_me_by_missv10-d5re5i5

semisalnya

Misalnya,,
Aku sudah tak diingat apa-apanya oleh kamu,,
Apa kamu masih tetap peduliku,
Aku sering bertanya-tanya dalam hati sendiri,
Benarkah?
berdebar karenamu adalah aku yang jatuh cinta,
Atau mungkin kah?
Rasa acuhmu adalah aku yang terlalu takut kehilanganmu…?

Tapi ternyata aku tidak begitu memusingkan kehilangan,
Aku lebih ingin mengumpulkan kamu di setiap hari,
Seperti,
Hari apa terakhir kamu tersenyum kepadaku,
Dan hari apa pula terakhir kamu menggenggam tanganku,
Hari apa kita akan bersama kembali,

Hari adalah sebab, alasan mengapa jatuh hatiku di dekatmu,
Untuk kemudian kau genggam aku di permukaan tanganmu,
Hanya untuk menunggu…

Setiap hari,
Sebisa mungkin, aku menata sampai terang berganti gelap,
Melepas segala keingintahuanku sembari aku menghayatimu…
Kamu tau,
Selagi hari tidak sedang diguyur hujan, aku telah lebih dulu basah disiram rindu,
Rindu bersama kamu…

Kelak,
Setelah banyak pertanyaan-pertanyaan terlontarkan,
Aku mungkin akan lelah,
Lebih memilih melewatkanmu,
Bukan untuk meninggalkanmu,
Tapi mungkin aku hendak menghampiri tuhanku,
Untuk merubah ceritaku,
Akan ku pantaskan kamu sebagai jalan bahagiaku..

Aku hanya ingin kamu tetap bersamaku,
Melewati hari demi hari, hingga tahun hendak berganti,
Aku ingin kamu tetap yang mendekap tubuhku,
Semisal nanti,
Aku tak ingat lagi, siapa aku..

Pada akhirnya,
Kamu diciptakan tuhan bukan hanya sesaat,
Tidak untuk sehari dua hari,
Hadirmu begitu berharga untuk hanya dikenang,
Kamu telah menyatu dalam nadi dan kemudian berkarat dalam hati.
Yang meski bukan hanya dengan aku,
Kamu telah begitu berarti,
misalnya aku sudah tidak ada di suatu hari nanti,
Semisal saja, yaaa.. misalnya..

 

singkat

Cukup lama aku tidak menulis tentangmu,
Seperti ada sebagian yang hilang dari aku,
Sedang bersamamu adalah lebih dari sekedar cukup,
Maka sebentar saja aku ingin bercerita tentangmu,
singkat saja..

Kamu indah, seluruhnya indah,
Kamu gila, membuatku tergila,
Kamu lucu, dan aku suka,
Kamu lah cinta, yang sebenar-benarnya aku cinta…

Sekian saja.

K E H I L A N G A N

Wahai kamu yang hadirnya pernah begitu mewarnai,
Aku ingin bercerita sebentar,
Tentang kamu,
Tentang hati,
Tentang ketiadaan yang menyesakkan.

Aku terlalu hancur bila harus menemui ketakutanku,
K e h i l a n g a n k a m u,
Suatu sebab yang mengakibatkan perasaan sedemikian hancur,
Suatu alasan yang membuat hidup serasa kosong melompong.

Setiap pagi,
Aku takut untuk terbangun,
Mengingat bahwa sudah tidak ada kamu di seharianku nanti,
Aku hanya bisa mengenangmu,
Bersama hati yang bercerita dalam setiap tulisan,
Aku tidak siap kehilanganmu,
Sebab itu aku seperti rumah yang tidak berpenghuni,
Usang jadinya.

Jika malam mulai menjelang,
Hatiku remuk redam,
Jika dulu bersama kamu aku bisa menyusun masa depan,
Kini sendiri aku kesepian,
Bahkan tujuan pun aku hampir tak punya,
Alasanku bersemangat sepenuhnya hilang bersama ketiadaanmu,
Aku sungguh-sungguh membutuhkan kamu.

Apa aku sudah benar lupa akan nikmat Tuhan,
Yang ketika bersama kamu aku tidak kuat menjagaimu,
Hingga genggamanku melemah dan akhirnya kamu terlepas,
Maka seperti ini lah jadinya,
Aku kelimpungan,

Pada akhirnya begini,
Seluruhku sekali ini sangat ingin mengakui,
Atas setiap kesungguhan hati,
Aku kehilanganmu,
Aku benar-benar kehilanganmu,
Satu hal yang sampai saat ini sangat menyesakkan aku,
Satu sebab yang menjatuhkan aku dalam kesalahan paling dalam,
Aku tidak pernah benar-benar bisa tanpa mengingatmu,
Sedang hati ternyata masih mengucap lirih namamu,
Kamu adalah sebuah pengecualian atas percintaan yang suci,
Kamu kekal dalam perasaanku,
Sementara hadirmu tak berwujud di hadapan,
Aku hanya bisa mencintaimu sedari jauh,
Sekali lagi,
Aku benar-benar kehilanganmu,
Kehilangan yang begitu mengosongkan jiwaku,
Jika ada alasan yang membuat Tuhan harus mengembalikan kamu,
Doaku setiap waktu lah alasannya,
Dan tak lain atas seutuhnya perasaanku,
Aku (masih) mencintaimu..

apakah sia-sia ?

Aku memilikimu,
Tapi melelahkan,
Aku memilikimu,
Tapi menyesakkan,
Aku memilikimu,
Tapi tak mudah
Aku memilikimu,
Tapi seperti tidak,

Aku tidak memilikimu,
Tapi keseharianku kamu,
Aku tidak memilikimu,
Tapi kamu ada,
Aku tidak memilikimu,
Tapi hatiku di dalammu,
Aku tidak memilikimu,
Tapi aku memilikimu..

Hidup jadi seperti berputar pada itu-itu saja,
Tidak maju tidak pula mundur,
Mengenali tempat sendiri pun tidak,
Memilikimu indah namun tidak pernah mudah.

Jika sudah begini,
Apa masih hati yang dijadikan alasan,
Apa rindu yang dianggap penguat,
Apa mencintai adalah hal yang salah,
Atau memiliki terlalu kuat menjadi sebab terpisah,
Apa jika terpisah darimu aku bisa,
Atau jika bersamamu aku kuat,
Apa jika tanpamu aku tersiksa,
Atau jika bersamamu aku bahagia,
Atau mungkin,
Apakah memilikimu adalah memiliki yang sia-sia…?

 

Superman

Superman.
dia yang membuat aku menjadi tinggi, setinggi-tingginya. Yakin, seyakin-yakinnya. Berharap, seberharap-harapnya. Percaya, sepercaya-percayanya. Namun, seketika dia pula yang membuat aku jatuh, sejatuh-jatuhnya. Label ‘Superman’ yang kuberikan, runtuh dengan sendirinya. Actually, he is NOT Superman!
my-superman-1024x721

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
falling-leaf

 

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.

jangan nunggu susah seneng bareng, sampe jadi susah ngumpul bareng

“bareng-bareng terus ya :)”
“yang penting masih bisa atur jadwal kumpul lah”
“yang penting masih bisa ketemu sesekali lah”

“dia apa kabar ya?”
“udah lama ngga ketemu”
“kangen juga pengen ketemuan”

people come and go, selagi masih bisa kumpul, usahakanlah kumpul
nikmatin kebersamaan, while it lasts
nyatanya ilang temen yang biasanya suka ngumpul bareng lebih nyakitin daripada putus sama pacar
masa-masa ngajakin ke warkop rame-rame malem-malem tinggal main berangkat aja,

dulu sih mau kumpul tinggal kumpul
lama-lama
diajakin via grup chat yang ngerespon makin dikit
makin dikit
makin dikit
sampe masing-masing udah sibuk sendiri-sendiri.
kalo udah gini, ya ngga bisa nyalahin siapa
-siapa, emang masanya udah habis :’)

“sukses lah bro, see you on top”  :’)

ada satu titik masa di mana lo seolah ngeliat ke belakang, terus sadar kalo temen2 yang dulu barengan satu2 pada hilang. Is it just me? or,
coba liat foto yang lagi bareng-bareng sohib-sohib lo dulu sob

kita cuma kebetulan aja jalannya lagi ketemu di kuliah ini, nanti pisah, semoga jalannya sempet singgungan lagi kapan-kapan
see the happy and silly faces in there
people come and go, memories from time well spent with them stay

skripsi merusak persahabatan, sejak mulai, prosesnya bikin sibuk, sampe akhirnya pada kelar dan misah-misah
all the good things, will it ends?
it will

dari yang mau nyapa tinggal nyapa
sampe kalo mau nelepon mesti tanya dulu lagi sibuk ngga
dari yang asal main tag foto-foto konyol temen-temen
sampe yang mau ikut komen aja ragu karena banyak komen dari temen-temen barunya dia
dari yang kalo mau chat ngga perlu ada topik aja bisa seru
sampe yang mau mulai chat temen lama aja nunggu ada perlu/topiknya dulu
dari yang udah ngga tau malu minjem duit
sampe yang segen sekedar mau tanya kabar doang  :’)

jangan remehkan secuil perasaan kangen
Akhirnya cuma berani scrolling news feed temen-temen lama, I’m happy that you are all ok, guys.

dari yang main pinjem aja baru bilang,
sampe yang; nanti deh, takut ganggu 🙂

kalian adalah temen-temen terbangke, terkampret, ter-annoying; gue pengen kalian gangguin kayak dulu lagi, damn it!”

“nanti juga bisa lah kumpul lagi”
is the evilest lie we told ourself
the first thing you’ll realize when you wake up tomorrow morning is;
it’s all gone.

sayangnya kangen itu datengnya ngga barengan; pas kita kangen mereka yang dikangenin lagi ngga kangen. Dan sebaliknya.
kalo ada yang ngajak ngumpul, usahakan kumpul walau ngga lagi kangen-kangen amat. Who knows it’s their last, or yours

jangan nunggu susah seneng bareng, sampe jadi susah ngumpul bareng
Jangan sampe susah banget diajak kumpul sampe temen-temen ngga ngajak lo kumpul lagi

masa-masa kita bener-bener bikin effort buat ketemuan, bukan sekedar kalo waktunya luang doang…

And now, i dont know their news